Mengenalkan Sistem Reproduksi Pada Anak
1. MENGENALKAN PERBEDAAN LAWAN
JENIS
Jelaskan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan
perempuan yang memiliki perbedaan jenis kelamin. Hal ini yang menyebabkan
beberapa hal menjadi berbeda, seperti cara berpakaian, gaya rambut, cara buang
air kecil. Terangkan bahwa anak laki-laki jika sudah besar akan jadi ayah dan
anak perempuan akan menjadi ibu. Tugas utama ayah adalah mencari nafkah,
walaupun harus tetap memperhatikan keluarga. Adapun tugas utama ibu adalah
mengatur rumah tangga dan keluarga. Namun, tidak menutup kemungkinan seorang
ibu membantu ayah dalam mencukupi kebutuhan. Dengan demikian, anak bisa
memahami peran jenis kelamin dengan baik dan benar.
2. MEMPERKENALKAN ORGAN SEKS
Caranya cukup mudah, misalnya dengan menggunakan
boneka ataupun ketika mandi. Perkenalkan anak secara singkat organ tubuh yang
dimiliki, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, serta jangan lupa penis
dan vagina. Terangkan juga fungsi dari anggota tubuh dan cara pemeliharaannya agar
terhindar dari kuman penyakit.
3. MENGHINDARI ANAK DARI
KEMUNGKINAN PELECEHAN SEKSUAL
Tegaskan pada anak bahwa alat kelamin tidak boleh
dipertontonkan secara sembarangan. Tumbuhkan rasa malu pada anak, misalnya
ketiika keluar dari kamar mandi hendaknya mengenakan pakaian atau handuk
penutup. Selain itu, jika ada yang menyentuhnya, segera laporkan pada orang tua
atau guru di sekolah. Anak boleh teriak sekeras-kerasnya dalam hal ini untuk
melindungi dirinya.
4. INFORMASIKAN TENTANG ASAL-USUL
ANAK
Untuk anak usia prasekolah, bisa diterangkan
bahwa anak berasal dari perut ibu, misalnya sambil menunjuk perut ibu atau pada
ibu yang sedang hamil. Sejalan dengan usia, anak boleh diterangkan bahwa
seorang anak berasal dari sel telur ibu yang dibuahi oleh sperma yang berasal
dari ayah. Tekankan bahwa pembuahan boleh atau bisa dilakukan setelah wanita
dan pria menikah.
5. PERSIAPAN MENGHADAPI MASA PUBERTAS
Informasikan bahwa seiring bertambahnya usia,
anak akan mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan yang jelas terlihat
adalah ketika memasuki masa pubertas. Anak perempuan akan mengalami
menstruasi/haid, sedangkan anak laki-laki mengalami mimpi basah. Hal ini
menandai juga perubahan pada bentuk tubuh dan kualitas, misalnya bagian dada
yang membesar pada wanita dan suara yang memberat pada seorang pria. Penjelasan
yang diberikan tentu menggunakan istilah tepat namun tetap dapat dipahami anak.
Oleh karena itu, orang tua harus peka untuk
langsung mendiskusikannya dan menjelaskan secara baik, sebab akibat dari kasus
tersebut. Yang terpenting di sini adalah meluangkan waktu, untuk menyampaikan
pendidikan seks dengan santai dan cukup waktu. Perhatikan juga karakter anak
dan rentang atensi yang dimiliki anak, sehingga anak tidak bosan atau jenuh.
Gunakan media seperti gambar, buku, dan benda lain yang menarik minat anak dan
buat semenarik mungkin.
Tujuan dari pendidikan seks juga
disesuaikan dengan perkembangan usia, yaitu sebagai berikut : (diunduh
dari Mengapa
Pendidikan Seks Dianggap Tabu?)
1. Usia balita (1-5 tahun)
Memperkenalkan organ seks yang dimiliki seperti
menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara
melindunginya.
2. Usia sekolah (6-10 tahun)
Memahami perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan), menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital
dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit.
3. Usia menjelang remaja
3. Usia menjelang remaja
Menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya,
serta menerima perubahan dari bentuk tubuhnya.
Materi pendidikan seks yang diberikan di Sekolah Dasar
adalah
sebagai berikut :
Sekolah Dasar (SD) –> Terutama Kelas 5-6 SD
(memasuki usia remaja)
- Keterbukaan pada orang tua.
- Pengarahan akan persepsi mereka tentang seks bahwa hal tersebut mengacu pada ‘jenis kelamin’ dan bukan lagi tentang hal-hal di luar itu (hubungan laki-laki dan perempuan; proses membuat anak; dsb.).
- Perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
- Pengenalan bagian tubuh, organ, dan fungsinya.
- Memakai bahasa yang baik dan benar tentang seks à menggunakan bahasa ilmiah, seperti ‘Penis’, ‘Vagina’.
- Pengenalan sistem organ seks secara sederhana.
- Anatomi sistem reproduksi secara sederhana.
- Cara merawat kesehatan dan kebersihan organ tubuh, termasuk organ seks/organ reproduksi.
- Mengajarkan anak untuk menghargai dan melindungi tubuhnya sendiri.
- Proses kehamilan dan persalinan sederhana.
- Mempersiapkan anak untuk memasuki masa pubertas.
- Perkembangan fisik dan psikologis yang terjadi pada remaja.
- Ciri seksualitas primer dan sekunder.
- Proses terjadinya mimpi basah.
- Proses terjadinya ovulasi dan menstruasi secara sederhana.
- Memberikan pemahaman bagi para siswa mengenai pendidikan seksual agar siswa dapat memiliki sikap positif dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksinya secara umum.
Cara Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
1. Setelah buang air kecil atau besar
Usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat kelamin
dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah dengan air dengan arah depan ke
belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah masuknya kuman dari dubur
ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan dengan air bersih.
2.
Kebersihan
pakaian dalam
Sepatutnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian
dalam sebanyak dua kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu pilihlah bahan
celana dalam yang dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa
menempel di alat kelamin. Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam dengan
orang lain bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap orang memiliki kondisi
kelamin yang berbeda.
3.
Menggunakan
toilet umum
Siramlah
sebelum menggunakan (flushing), hal ini untuk mencegah penularan jika ada
pengguna lainnya adalah penderita penyakit kelamin. Sebaiknya gunakan selalu
air yang keluar melalui keran atau tissu dan hindari penggunaan dari bak/ember,
karena menurut penelitian air yang tergenang di toilet umum mengandung 70%
jamur candida albicans (penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina).
4.
Merawat
rambut yang tumbuh di sekitar alat kelamin
Hindari membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan
cara mencabut karena akan ada lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan
menjadi jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur. Selanjutnya dapat menimbulkan
iritasi dan penyakit kulit. Perawatan bulu itu disarankan untuk dirapikan saja
dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur tetapi sebelumnya menggunakan
busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut, dan
sudah dibersihkan dengan sabun dan air panas.
5.
Pemakaian
pantyliner
Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap
hari, sebaiknya Pantyliner hanya digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik
jika membawa celana dalam pengganti daripada menggunakan pantyliner tiap hari.
6.
Hindari
menggunakan celana dalam dan celana jeans yang sangat ketat
Memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat
di wilayah selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan
akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena
jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat
peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam keadaan
panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian yang terlalu
ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
7.
Hindari
untuk menyemprot minyak wangi/parfum ke dalam vagina
8. Jangan malas mengganti pembalut
Bagi para wanita yang sedang
menstruasi/haid untuk tidak malas mengganti pembalut karena ketika menstruasi
kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan darah
merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti
setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman. Jangan
lupa bersihkan vagina sebelumnya ketika mengganti pembalut.
9. Pemeriksaan rutin
Usahakan untuk selalu melakukan
pemeriksaan rutin pada alat kelamin;
* Bagi pria, pemeriksaan testis (buah zakar)
dapat dilakukan sendiri, dengan cara:
- Kenali ukuran, bentuk, serta berat
masing-masing testis
- Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba
masing-masing testis
- Waspadai jika ada benjolan kecil di bawah
kulit, di bagian depan atau sepanjang testis. Jika ada benjolan atau
pembengkakan, segera periksakan diri ke dokter.
- Jika terdapat sesuatu yang tidak seperti
biasanya dan tidak terasa nyaman, segera konsultasikan ke dokter juga.
* Jika ada perubahan warna, kadang
disertai bau yang kurang sedap dan gatal-gatal pada alat kelamin, segeralah
berkonsultasi ke dokter.
Nah itulah sekedar tips merawat alat
kelamin, dengan menjaganya dapat mencegah terjadinya penyakit kelamin dan
beragam jenis yang lainnya
Iya sama"... Terima kasih banyak... Semoga bermanfaat...
BalasHapus